Jombang-. Seorang ibu muda di Jombang, Elida Mikahie Putri (26) menjadi tersangka penculikan bayi berusia 4 bulan. Elida menculik bayi tersebut dari Panti Asuhan Al Hasan di Desa Watugaluh, Diwek, Jombang. Ternyata, ibu muda beranak satu ini mengaku tak berniat menculik bayi perempuan tersebut. Ia hanya membawanya pulang untuk diberi obat.
Warga berunjuk rasa mengecam tindak kekerasan dan intimidasi Pemerintah Cina terhadap warga Muslim Uighur. BEIJING - Amnesty Internasional mengatakan, China secara paksa telah memisahkan keluarga warga Uighur dengan membawa anak-anak mereka ke panti asuhan. Dalam laporannya, Amnesty Internasional meminta Cina untuk membebaskan semua anak-anak Uighur yang dibawa ke panti asuhan tanpa persetujuan Internasional telah berbicara dengan para orang tua yang meninggalkan anak-anak mereka dengan kerabat di China, ketika mereka terpaksa meninggalkan negara itu. Karena akses ke Xinjiang sangat dibatasi oleh orang China, Amnesti Internasional berbicara kepada orang Uighur yang dapat melarikan diri dari Xinjiang sebelum penindasan terhadap orang-orang Uighur meningkat pada 2017. Mihriban Kader dan Ablikim Memtinin melarikan diri dari Xinjiang ke Italia pada 2016, setelah diusik oleh polisi dan ditekan untuk menyerahkan paspor mereka. Mihriban dan Ablikim meninggalkan empat anak mereka bersama kakek-neneknya. Tetapi nenek mereka dibawa ke kamp penahanan sementara kakek mereka diinterogasi oleh polisi."Kerabat kami yang lain tidak berani menjaga anak-anak saya setelah apa yang terjadi pada orang tua saya. Mereka takut dikirim ke kamp juga," ujar Mihriban, dilansir BBC, Sabtu 20/3. Pada November 2019, Mihriban dan Ablikim menerima izin dari pemerintah Italia untuk membawa anak-anak mereka. Tetapi anak-anak tersebut ditangkap oleh polisi China dalam perjalanan dan dikirim ke panti asuhan yang dikelola negara. "Sekarang anak-anak saya berada di tangan pemerintah China dan saya tidak yakin saya akan dapat bertemu mereka lagi selama hidup saya," kata China juga menghadapi tuduhan berbagai pelanggaran hak asasi manusia terhadap orang Uighur dan minoritas Muslim lainnya, termasuk kerja paksa, sterilisasi paksa, pelecehan seksual dan pemerkosaan. Amnesty Internasional mengatakan, China telah menahan lebih dari satu juta orang Uighur di kamp-kamp interniran di Cina berulang kali membantah bahwa mereka telah melakukan kekerasan terhadap orang Uighur. Pemerintah mengatakan, kamp-kamp itu adalah fasilitas pendidikan untuk memerangi terorisme.Anehnya Ustad Z tidak tau kapan anak tersebut masuk ke Panti Asuhan itu, namun dari penuturannya tidak jauh berbeda dengan penyataan ibu muda tersebut, yaitu diawal bulan Oktober 2021. "Saya tidak ingat lagi kapan dia (anak korban) masuk kesini, kami tidak mendata dia, karena dia tidak ada data," sebutnya.
Wah, sebentar lagi si kecil liburan. Kegiatan apa yang yang yang bisa dimanfaatkan untuk mengisi liburan? Aktivitas yang tidak perlu mengeluarkan biaya banyak tapi bisa memberikan pengalaman hidup yang berharga untuk si kecil, Mengisi liburan tidak selalu perlu bertamasya Jika selama ini Parents terlalu fokus dengan keinginan mengajak anak liburan dengan menghabiskan waktu bertamasya atau bahkan pergi ke luar kota atau luar negri, mengapa kalau kali ini menawarkan sesuatu yang berbeda? Toh memang sebenarnya untuk mengisi liburan bisa dilakukan dengan berbagai macam kegiatan. Selain mengunjungi tempat wisata, kita juga bisa mengasah kepekaan sosial anak dengan mengunjungi panti asuhan. Apakah pilihan ini pernah Parents coba? Kepekaan sosial ini penting sekali ditanamkan sejak dini, agar anak tumbuh menjadi manusia dewasa yang memiliki empati dan kepekaan terhadap lingkungan sekitarnya. Sehingga, kelak ia memiliki kemampuan untuk tampil sebagai manusia yang bermanfaat baik bagi dirinya maupun lingkungannya. Sebagai orangtua hal itu tentu menjadi tanggung jawab kita. Kitalah yang turut membentuk watak anak-anak kita di masa mendatang. Untunglah, banyak sekali banyak sekali alternatif kunjungan ke panti yang bisa kita lakukan. Selain panti jompo, panti asuhan, panti khusus tuna netra, bahkan panti rehabilitasi sosial gangguan jiwa pun bisa kita kunjungi untuk mengisi liburan anak. Namun untuk anak usia sekolah dan pra sekolah, panti asuhan adalah pilihan terbaik. Setidaknya, dampak positif mengajak anak ke panti asuhan sudah dirasakan oleh pasagan Yogas dan Teges Ayu. Pasangan yang memiliki dua orang anak ini mengaku kalau mereka melihat dampak positif dengan rutin mengajak kedua buah hatinya ke panti asuhan. “Awalnya saat liburan menjelang Lebaran. Waktu itu kami memang tidak mudik, karena anak-anak ampir libur selama sebulan, jadi mikir, enaknya diisi dengan aktivitas apa, ya? Akirnya kepikiran deh untuk mengunjungi panti asuhan dan panti jompo. Dari sana, akhirnya saya menjadikan datang ke panti asuhan jadi kegiatan rutin kami setiap bulan. Syukurnya anak-anak senang. Mereka juga sekarang sudah bisa belajar, banyak temen-temen mereka, diusia yang sama, tapi nasibnya memang kurang beruntung. Setidaknya mereka jadi bisa belajar bersyukur dan menghargai orang lain,” papar Teges Ayu. Mengapa datang ke panti asuhan merupakan pilihan terbaik? Dengan mengunjungi panti asuhan kita berharap anak akan mendapatkan manfaat berikut 1. Berbagi kesenangan dengan sesama Mengajarkan anak untuk berbagi pada sesama akan menumbuhkan rasa welas asih dan peduli pada orang lain, sehingga kelak menjadikan anak sebagai orang yang berbudi memiliki empati yang tinggi terhadap sesama. 2. Menanamkan rasa syukur pada anak Melihat begitu banyak teman-temannya yang tidak memiliki orangtua dan kehidupan sebaik dirinya akan membuat anak selalu bersyukur dan menerima kondisi yang ada. 3. Mengajari anak agar bisa menghargai benda atau barang Tidak mengapa kita menyertakan juga barang-barang berupa pakaian dan buku-buku bekas yang layak pakai untuk diberikan pada panti asuhan. Dengan demikian anak akan belajar menghargai barang-barang pribadinya dan tidak bersikap sembarangan dengan barang miliknya tersebut, sehingga kelak masih bisa dimanfaatkan oleh orang yang membutuhkan. 4. Mengajari anak untuk mengasihi sesama dan peduli terhadap lingkungan di sekitarnya Pada dasarnya setiap anak itu memiliki kepedulian terhadap sesama dan lingkungannya, kita hanya perlu menumbuhkan dan memeliharanya. 5. Mengajarkan anak agar bisa bersosialisasi dengan siapa saja Keterampilan berkomunikasi dan bersosialisasi tidak tumbuh begitu saja, melibatkan anak dan membiarkan mereka menjalin komunikasi dan persahabatan dengan anak-anak panti akan membuat mereka menjadi pribadi yang rendah hati humble. 6. Membuka wawasan anak Mengunjungi panti asuhan akan membuat wawasan anak terbuka lebar. Bahwa hidup tidak hanya berisi kesenangan dan hura-hura. Mereka akan menjadi lebih sederhana dan tidak hanya menuntut liburan ke tempat-tempat wisata yang mahal. 7. Menanamkan dan mengajarkan empati pada anak Dewasa ini banyak kekhawatiran yang muncul, anak tidak lagi memiliki empati pada orang lain. Untuk itu, empati memang merupakan sebua rasa yang perlu dilatih sejak dini. Salah satunya dengan mengajak anak untuk melihat lingkungan sekitarnya lebih dekat. Lingkungan yang memperlihatkan bahwa tidak sedikit anak-anak yang tidak seberuntung dirinya. Selamat mencoba! Baca juga artikel menarik lainnya Memberi Lebih Baik daripada Menerima Psikologi Anak Ketika Anak Merasa Dirinya Berbeda Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.